Entah mana yang lebih menyakitkan, sama kamu atau gak sama kamu..
Entah mana yang lebih sulit, berpisah atau meneruskan perjalanan yang sudah kehilangan arah?
Entah mana yang lebih menyedihkan, sendiri atau berdua denganmu yang tidak pernah ada disini..
Cerita ini semakin hari semakin kehilangan nyawanya. Tokoh yang kuimpikan seperti sudah ingin berlari ke bab terakhir.
Ia tidak pernah berharap ada di cerita ini, ia berharap aku tidak pernah menuliskannya.
Aku seperti jatuh cinta pada benda mati.
Pada pesawat terbang yang tidak pernah benar-benar pulang.
Pada penantian panjang yang tidak ada ujungnya.
Pada sebuah titik yang tidak mau dilanjutkan lagi.
Pada sebuah akhir yang baru saja dimulai.
Apa sebuah perasaan bisa berubah secepat itu?
Apa kata kita sebenarnya tidak pernah kamu ajak dalam perjalanan ini?
Kamu mau menyerah?
Kamu maunya pergi? Aku enggak...
Tapi aku akan membiarkanmu untuk pergi, untuk menyerah, untuk tidak mencoba bertahan.
Kenapa?
Kenapa aku melakukan ini padahal dampaknya akan menyakiti diriku sendiri?
Karna aku tidak bisa membangun rumah yang pondasinya sudah disiapkan untuk rumah yang lain.
Karna aku tidak bisa berjalan dengan seseorang yang langkahnya tidak pernah bersamaku.
Karna aku tidak bisa menjalin cerita dengan tokoh utama yang ingin disudahi ceritanya.
Karna yang sendiri mungkin tidak akan sesunyi ini..
Karna semakin dipertahankan aku semakin merasa sendirian, semakin diperjuangkan aku yang semakin dikorbankan.
Jadi, pergilah.
Aku tau maumu begitu...
Komentar
Posting Komentar