Langsung ke konten utama

ketika kukira aku istimewa

Karya Fiersa Besari

Kukira hanya untukku dirimu
Ternyata kau terbagi ke segala penjuru

Sporadis memberi angin surga kepada kawanan pemangsa

Masih kurangkah telinga ini mendengar keluh kesahmu?

Belum cukupkah waktuku untuk membalas semua aduanmu?

Jika aku yang kau rasa menenangkanmu, lantas mengapa ia yang menenangkanmu?

Siapa gerangan dirinya?
Darimana datangnya?

Mengapa aku tidak melihatnya datang?

Nampaknya terlalu rapi kau sembunyikan musuhku didalam selimutmu

Siapapun yang berusaha merenggutmu, akan kuanggap musuhku

Jadi selama ini, saat aku berharap mungkin saja kau dan dirinya sedang bermalam mingguan

Saat aku terbuai, mungkin saja kalian sedang bergandengan tangan

Saat aku hendak membantu masalah-masalahmu, sudah ada dirinya yang menjadi ksatria untukmu

Bravo! Luar biasa 

Dan kalah sebelum berperang adalah perasaan yang sangat menyebalkan

Hari ini mau tak mau kupakai lagi topeng senyumku

Kusimpan lagi perasaanku rapat-rapat

Selamat kataku

Padahal bara membakar hati

Sembari hangus, aku terus menerus mengutuk diri sendiri

Wahai kau yang berjubah api, puaskah kau menjadikanku arang?

Sebenar-benarnya cemburu yang menyakitkan adalah cemburu pada seseorang yang tidak peduli pada perasaan kita 

Memang aku saja yang tidak pernah cukup berani untuk menjabarkan apa yang sepatutnya kau ketahui

Selamat ulangku, dengan penuh kemunafikan

Padahal diam-diam kudoakan dia mati saja 

Kau tersenyum
Matamu berbinar

Entah lugu atau pura-pura tak mengerti mengenai apa yang kupendam

Dan aku yang bodoh ini terkunci rapat-rapat didalam labirinmu

Tak tahu jalan keluar

Secara terselubung kususupi hari-harimu dengan penuh pengharapan

Secercah harapan mampu hadir, bahkan diruangan tergelap

Tenang saja
Kau takkan kehilangan segala perhatianku

Aku hanya menyembunyikannya lebih rapat lagi

Ya aku mengalah,

Aku mengalah karna aku percaya kalau kau memang untukku sejauh apapun kakimu membawa lari 

Jalan yang kau tempuh hanya akan membawamu kembali padaku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

perpisahan

Langkahmu tak perlu lagi menyusulku Ada beberapa hal yang memang harus selesai. Rela tak rela Aku akan baik-baik saja. Kau akan baik-baik saja. Percayalah.. Tandaskan air matamu, Bukan dengan cara seperti ini aku ingin kau lepas Kita pernah menyenangkan. Pernah punya impian bersama,  Pernah punya cerita. Apa yang pernah kita punya sangat berharga. Dan tidak ada yang bisa mengubah itu. Maaf kalau akhirnya tidak seperti yang kau kira. Permasalahkan aku ketika rasa itu hilang, silahkan. Tapi, aku tidak bisa memaksa diriku Untuk berjalan disebelahmu lagi. Pelajaran kehidupan tidak berhenti saat kita berhenti bergandengan. Justru sebaliknya, kelak akan kau temui lagi hati yang diciptakan untuk bersebelahan denganmu. Untuk memberikanmu lebih banyak pengetahuan mengenai rasa bahagia. Kita berdua akan bertemu dengan kisah yang lebih indah Suatu saat nanti kau akan menyadari itu. Ketika segala cacian sudah beres kau muntahkan. Jangan lupa untuk kembali berdiri diatas kedua kakimu. Nikmati m...

untuk kamu yang masih terlalu cinta

Buat kamu yang masih terlalu cinta, Apakah dirimu tak lelah menanti dia yang sejatinya tak sedikitpun memalingkan wajahnya? Mau berapa lama lagi hatimu itu terus-terusan kau beri harapan palsu? Buat kamu yang masih terlalu cinta, Apakah logikamu tak lelah setiap harinya meyakinkan hati untuk berhenti mengharapkan sesuatu yang sulit untuk kembali. Sudah berapa kali logikamu menasehati dan sudah berapa kali hatimu menutup telinga lalu pura-pura diam dan tak mengerti. Buat kamu yang masih terlalu cinta, Mau berapa banyak lagi nasihat-nasihat baik yang kamu tolak. Berapa banyak lagi yang akan kamu ceritakan kepada orang-orang? Buat kamu yang masih terlalu cinta, Berhentilah sebelum kamu diabaikan. Jangan jadi bodoh hanya karna perasaan cintamu saja. Aku pernah mencinta dengan begitu dalam, namun akhirnya aku yang terabaikan oleh rasa cinta yang tak terbalas.

karna tidak semua perasaan harus bersama pemiliknya..

Kita hidup pasti berjalan seiring dengan waktu, Dan bila bicara tentang waktu, kayanya kamu yang lebih ngerti Ada waktunya ketika aku bertemu denganmu Ada waktunya ketika tumbuh perasaan baru untuk pertama kalinya muncul di hidupku. Ada waktunya ketika aku sadar bahwa perasaan ini memang lebih baik kusimpan saja, Karna aku mengerti bahwa tidak semua perasaan harus bersama dengan pemiliknya. Ada waktunya ketika aku menunggu kamu menyadari keberadaanku untuk sekedar menyapa hai aku disini. Hal kecil yang nyatanya gak mudah kamu wujudkan. Ada waktunya aku berpikir bahwa mungkin akan datang waktu ketika aku harus berhenti dengan waktu yang sudah berlalu Dengan harapan semua yang sudah berlalu bisa jadi doa di masa depan. Tapi waktu berjalan.. Aku mungkin bisa, Hatiku mungkin sanggup tapi tidak dengan hidupku. Aku sudah terlalu banyak memberimu kesempatan, Bahkan kesempatan untuk mematahkan hatiku satu-satunya. Dan kayanya sudah ya? Sudah cukup. Bahkan cerita kita selesai sebelum semuanya d...