♥️♥️♥️♥️
Benar kata mereka, manusia lebih mudah melihat satu salah daripada seribu hal baik, satu kebohongan dibanding seribu kejujuran.
Satu luka dibanding seribu bahagia yang datang sebelumnya.
Seolah-olah hal buruk lebih enak dipandang dari yang indah.
Ini bukan tentang bersyukur atau tidak.
Isi kepala memang lebih egois dari yang dikira.
Sudah tau perasaan berlaku seenaknya,
Tapi kita malah memanjakannya.
Nanti kalau sudah patah hati bingung minta tanggung jawab sama siapa.
Nanti kalau sudah patah hati bisanya menangis.
Dan ketika semesta kasih kita kecewa supaya belajar dewasa dari sana, malah bilang semesta tidak adil karna ditengah suka harus ada duka.
Tapi...
Gabisa gitu caranya,
Mau cinta tapi tidak mau jatuh, mau berhasil tapi tidak mau gagal, mau bahagia tp tidak mau menangis, mau sampai tujuan tapi tidak mau bergerak, maunya banyak tapi... hanya jalan ditempat.
Semesta bahkan gak nyiapin kembalian.
Kalau sudah kasih sesuatu apalagi soal cinta dan rasa, itu gaada lagi sisa dan kembalian yang bisa kita terima.
Contohnya seperti kita makan bekal dalam perjalanan, dan ketika sampai dirumah makanan habis. Seperti beli permen dan kembaliannya permen lagi.
Mungkin cinta juga begitu, kembar tapi tidak selalu berpasangan.
Gapapa kalau semuanya harus bareng-bareng, kita gaakan kenal pagi dan malam dalam waktu yang berbeda.
Titik temu tidak harus dengan menyatu, lihat dia dari jauh dan tau dia baik dan bahagia, berarti kita berhasil jatuh cinta dengan gak lupa jadi dewasa.
♥️♥️♥️♥️
Komentar
Posting Komentar