Langsung ke konten utama

sebuah usaha melapangkan dada

Setiap hariku kini adalah upaya merelakanmu.

Membinasakan harapan yang kuperjuangkan dengan sungguh.

Kamu pernah menjadi satu hal yang begitu berharga untuk kuperjuangkan.

Hingga aku tak peduli pada diriku sendiri, dan hanya memperjuangkan dirimu sepenuh hati.

Sebab aku begitu mencintai meski hatimu tak pernah kamu beri.

Kamu terlalu indah untuk kulewatkan.

Kamu terlalu istimewa untuk kulepaskan.

Setiap hariku kini adalah upaya melepaskanmu.

Membuang setiap perasaan yang masih tersisa untuk memilikimu.

Bahagiamu adalah satu hal yang menjadikan aku sia-sia.

Aku tak pernah terpilih sebagai orang yang kamu berikan kepercayaan lebih.

Aku tak pernah diterima sebagai orang yang kamu berikan hati seutuhnya.

Sebab aku mencintaimu dengan kerelaan yang tak pernah bisa kurelakan.

Kamu terlalu penting untuk kuabaikan.

Kamu terlalu berharga untuk kurelakan.

Setiap hariku kini adalah upaya mengikhlaskanmu.

Mengemas setiap kenangan, yang masih menetap utuh pada harapan yang runtuh.

Hatimu adalah satu hal yang membuatku bersedia tersedat didalamnya, dan aku tak pernah berniat untuk diselamatkan.

Biarkan saja dihatimu aku tetap menetap. 
Sebab aku tetap mencintai, meski tak pernah dicintai. 

Kamu terlalu nyaman untuk kutinggalkan.

Kamu terlalu baik untuk kutiadakan.

Setiap hariku kini adalah upaya menyadarkan diriku sendiri, bahwa aku tak pernah pantas untuk dicintai.

Masih begitu banyak kekuranganku yang tak akan menjadikan bahagia cukup. 

Masih begitu sulit untukku tau diri.
Karna sesungguhnya aku masih ingin memantaskan diri.

Sebab aku masih mencintai, untukmu aku seringkali sengaja lupa diri.

Kamu terlalu mudah untuk kucintai.

Aku terlalu sulit untuk tau diri.

Setiap hariku kini adalah upaya untuk mengasingkan diri darimu yang menganggap diriku seperti orang asing.

Tak apa, aku bahkan lapang dada.

Sebab aku mencintaimu dengan ketulusan, 
Barangkali sudah menjadi keharusan perasaanku kamu tiadakan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

perpisahan

Langkahmu tak perlu lagi menyusulku Ada beberapa hal yang memang harus selesai. Rela tak rela Aku akan baik-baik saja. Kau akan baik-baik saja. Percayalah.. Tandaskan air matamu, Bukan dengan cara seperti ini aku ingin kau lepas Kita pernah menyenangkan. Pernah punya impian bersama,  Pernah punya cerita. Apa yang pernah kita punya sangat berharga. Dan tidak ada yang bisa mengubah itu. Maaf kalau akhirnya tidak seperti yang kau kira. Permasalahkan aku ketika rasa itu hilang, silahkan. Tapi, aku tidak bisa memaksa diriku Untuk berjalan disebelahmu lagi. Pelajaran kehidupan tidak berhenti saat kita berhenti bergandengan. Justru sebaliknya, kelak akan kau temui lagi hati yang diciptakan untuk bersebelahan denganmu. Untuk memberikanmu lebih banyak pengetahuan mengenai rasa bahagia. Kita berdua akan bertemu dengan kisah yang lebih indah Suatu saat nanti kau akan menyadari itu. Ketika segala cacian sudah beres kau muntahkan. Jangan lupa untuk kembali berdiri diatas kedua kakimu. Nikmati m...

untuk kamu yang masih terlalu cinta

Buat kamu yang masih terlalu cinta, Apakah dirimu tak lelah menanti dia yang sejatinya tak sedikitpun memalingkan wajahnya? Mau berapa lama lagi hatimu itu terus-terusan kau beri harapan palsu? Buat kamu yang masih terlalu cinta, Apakah logikamu tak lelah setiap harinya meyakinkan hati untuk berhenti mengharapkan sesuatu yang sulit untuk kembali. Sudah berapa kali logikamu menasehati dan sudah berapa kali hatimu menutup telinga lalu pura-pura diam dan tak mengerti. Buat kamu yang masih terlalu cinta, Mau berapa banyak lagi nasihat-nasihat baik yang kamu tolak. Berapa banyak lagi yang akan kamu ceritakan kepada orang-orang? Buat kamu yang masih terlalu cinta, Berhentilah sebelum kamu diabaikan. Jangan jadi bodoh hanya karna perasaan cintamu saja. Aku pernah mencinta dengan begitu dalam, namun akhirnya aku yang terabaikan oleh rasa cinta yang tak terbalas.

karna tidak semua perasaan harus bersama pemiliknya..

Kita hidup pasti berjalan seiring dengan waktu, Dan bila bicara tentang waktu, kayanya kamu yang lebih ngerti Ada waktunya ketika aku bertemu denganmu Ada waktunya ketika tumbuh perasaan baru untuk pertama kalinya muncul di hidupku. Ada waktunya ketika aku sadar bahwa perasaan ini memang lebih baik kusimpan saja, Karna aku mengerti bahwa tidak semua perasaan harus bersama dengan pemiliknya. Ada waktunya ketika aku menunggu kamu menyadari keberadaanku untuk sekedar menyapa hai aku disini. Hal kecil yang nyatanya gak mudah kamu wujudkan. Ada waktunya aku berpikir bahwa mungkin akan datang waktu ketika aku harus berhenti dengan waktu yang sudah berlalu Dengan harapan semua yang sudah berlalu bisa jadi doa di masa depan. Tapi waktu berjalan.. Aku mungkin bisa, Hatiku mungkin sanggup tapi tidak dengan hidupku. Aku sudah terlalu banyak memberimu kesempatan, Bahkan kesempatan untuk mematahkan hatiku satu-satunya. Dan kayanya sudah ya? Sudah cukup. Bahkan cerita kita selesai sebelum semuanya d...