Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

perpisahan

Langkahmu tak perlu lagi menyusulku Ada beberapa hal yang memang harus selesai. Rela tak rela Aku akan baik-baik saja. Kau akan baik-baik saja. Percayalah.. Tandaskan air matamu, Bukan dengan cara seperti ini aku ingin kau lepas Kita pernah menyenangkan. Pernah punya impian bersama,  Pernah punya cerita. Apa yang pernah kita punya sangat berharga. Dan tidak ada yang bisa mengubah itu. Maaf kalau akhirnya tidak seperti yang kau kira. Permasalahkan aku ketika rasa itu hilang, silahkan. Tapi, aku tidak bisa memaksa diriku Untuk berjalan disebelahmu lagi. Pelajaran kehidupan tidak berhenti saat kita berhenti bergandengan. Justru sebaliknya, kelak akan kau temui lagi hati yang diciptakan untuk bersebelahan denganmu. Untuk memberikanmu lebih banyak pengetahuan mengenai rasa bahagia. Kita berdua akan bertemu dengan kisah yang lebih indah Suatu saat nanti kau akan menyadari itu. Ketika segala cacian sudah beres kau muntahkan. Jangan lupa untuk kembali berdiri diatas kedua kakimu. Nikmati m...

ketika kukira aku istimewa

Karya Fiersa Besari Kukira hanya untukku dirimu Ternyata kau terbagi ke segala penjuru Sporadis memberi angin surga kepada kawanan pemangsa Masih kurangkah telinga ini mendengar keluh kesahmu? Belum cukupkah waktuku untuk membalas semua aduanmu? Jika aku yang kau rasa menenangkanmu, lantas mengapa ia yang menenangkanmu? Siapa gerangan dirinya? Darimana datangnya? Mengapa aku tidak melihatnya datang? Nampaknya terlalu rapi kau sembunyikan musuhku didalam selimutmu Siapapun yang berusaha merenggutmu, akan kuanggap musuhku Jadi selama ini, saat aku berharap mungkin saja kau dan dirinya sedang bermalam mingguan Saat aku terbuai, mungkin saja kalian sedang bergandengan tangan Saat aku hendak membantu masalah-masalahmu, sudah ada dirinya yang menjadi ksatria untukmu Bravo! Luar biasa   Dan kalah sebelum berperang adalah perasaan yang sangat menyebalkan Hari ini mau tak mau kupakai lagi topeng senyumku Kusimpan lagi perasaanku rapat-rapat Selamat kataku Padahal bara membakar hati Sembari ...

Untukmu

Yang pernah datang dan mengubah segala rencana Yang pernah menghentikan segala gundah gulana Untukmu Yang pernah menjadikan hari-hariku kembali berwarna Yang membuatku kembali percaya pada renjana  Maaf.. Untuk segala hal kecil yang membuatmu marah atas niat baikku yang selalu kau pandang salah. Aku tak pernah mengerti Kenapa bagimu pergi begitu mudah? Sementara bagiku, Meninggalkanmu adalah hal paling susah. Kita berubah Dari kekasih yang saling berjuang  Menjadi sepasang musuh yang saling berperang. Tanpa kita sadari, Kisah kita hangus jadi arang. Dan kita tidak punya lagi jalan pulang Terimakasih Karenamu aku belajar membuka hati untuk saling memberi arti Karenamu juga aku belajar berbesar hati untuk melihat perasaanmu mati

USAI

Dulu... Waktu kamu pertama kali datang, Rasanya seperti dilahirkan kembali.  Seakan aku gak kenal apapun, termasuk rasa sakit yang pernah jadi isi duniaku. Seperti tangisan seorang bayi yang berubah jadi tawa yang indah. Kamu membawa perubahan baik dalam hidupku. Dulupun, waktu aku tetapkan perasaan ini buat kamu, aku gapernah memikirkan tentang resikonya. Karna ketika kita jatuh cinta ya jatuh cinta aja. Dan sekarang aku mau kasih tau resiko yang sedang aku hadapi. Cinta itu hadir dengan baik dan ketika cinta berubah jadi tidak baik, alangkah buruknya bila kita terus menggenggam cinta itu. Sekarang, cinta yang pernah membuatku merasa seperti dilahirkan kembali itu berubah memaksaku berhenti. Cinta bahkan datang dan pergi sesuka hati. Begitulah cara kerjanya. Karna sebenernya cinta itu tidak menyakiti, tapi ego kita sendiri yang menciptakan rasa sakit itu.

karna mereka pernah jadi dua orang paling bahagia di bumi..

Mungkin mereka akan bertemu lagi . Entah ditengah perbincangan yang tak bermakna, Entah disebuah judul buku yang sudah tidak ada lagi ditoko buku, Atau bahkan di kedai kopi pinggir jalan, Atau mungkin mereka tidak pernah bertemu lagi. Maka kenangan itu akan jadi topik yang paling punya makna. Maka cerita itu akan jadi cerita terindah walau tidak pernah tersampaikan. Maka kepahitan yang mereka pendam, akan jadi keikhlasan yang harus mereka nikmati. Karna mereka pernah jadi 2 orang paling bahagia di bumi.. Berarti tiap detik yang akan datang kemudian akan jadi masa depan yang tidak akan berpisah dengan kenangan. Bahwa mengikhlaskan itu..  Harusnya dilakukan didetik pertama kita sadar bahwa kita sudah menyayangi seseorang. Bukan dilakukan dibelakang, ketika yang tersisa hanya rasa sesal, kecewa dan kesedihan. Maka kepergian adalah hal yang pasti.

cerita sedikit yuk?

Dulu... Kupikir aku segalanya buat kamu. Kupikir kamu sudah sangat menyayangiku sama seperti aku menyayangi kamu. Kupikir perjuangan ku terbayar begitu kamu menjadi milikku. Kupikir apa yang kita lalui cukup membuatmu bertahan disampingku. Kupikir kecemburuanmu membuktikan kamu tak ingin kehilanganku. Kupikir keposesifan kamu membuktikan bahwa kamu benar-benar menginginkanku. Kupikir semua kasih sayang yang kamu beri, semua memang untukku. Kupikir aku begitu segalanya untukmu. Tapi.. Semua bahkan berubah dalam sekejap mata. Aku tak pernah membayangkan kalau akhirnya akan seperti ini. Aku tak pernah membayangkan kalau kamu yang dulunya aku genggam begitu ingin melepaskan diri. Kamu tau sakit seperti apa yg aku alami? Kamu tau rapuhnya aku seperti apa? Bahkan, untuk bermimpi semuanya berakhir saja aku tak pernah. Tapi semua yang aku alami begitu mengerikan. Aku begitu menyayangimu melebihi diriku sendiri. Tapi apa yang kudapat dari perasaan sayangku?  Kamu bahkan selalu berkata " gi...

doakupun masih sama

Tidak ada yang tau bagaimana tuhan membolak balikkan hati manusia.  Tidak ada yang tau persis kapan hati dan memori tak lagi sejalan, Bukan hanya karna waktu, Melainkan sesuatu yang kita sebut rasa . Melainkan sekerat daging yang kita sebut hati , Melainkan sesuatu yang kita sebut takdir . Sama seperti jodoh yang merupakan takdir. Tapi aku berpendapat, bahwa jodoh itu bisa kita usahakan sendiri. Sama seperti doaku sebelumnya. Harapanku pun masih sama. Keinginanku juga masih sama. Mungkin satu yang berbeda, aku tidak lagi menyebut sebuah nama dalam sujudku. Bukan karna aku tidak suka, Melainkan aku menyerahkan semua doaku pada tuhan untuk tetap merestuiku memilikimu.

nanti kalau sudah patah hati bisanya menangis.

♥️♥️♥️♥️ Benar kata mereka, manusia lebih mudah melihat satu salah  daripada seribu hal baik, satu kebohongan dibanding seribu kejujuran. Satu luka dibanding seribu bahagia yang datang sebelumnya. Seolah-olah hal buruk lebih enak dipandang dari yang indah. Ini bukan tentang bersyukur atau tidak. Isi kepala memang lebih egois dari yang dikira.  Sudah tau perasaan berlaku seenaknya,  Tapi kita malah memanjakannya. Nanti kalau sudah patah hati bingung minta tanggung jawab sama siapa. Nanti kalau sudah patah hati bisanya menangis. Dan ketika semesta kasih kita kecewa supaya belajar dewasa dari sana, malah bilang semesta tidak adil karna ditengah suka harus ada duka. Tapi... Gabisa gitu caranya,  Mau cinta tapi tidak mau jatuh, mau berhasil tapi tidak mau gagal, mau bahagia tp tidak mau menangis, mau sampai tujuan tapi tidak mau bergerak, maunya banyak tapi... hanya jalan ditempat. Semesta bahkan gak nyiapin kembalian. Kalau sudah kasih sesuatu apalagi soal cinta dan rasa...

karna tulus berarti merelakanmu bahagia bukan?

Aku mengakhiri ini.... Bukan karna aku berhenti menyayangimu, bukan karna cerita ini sudah  selesai, bukan karna aku tidak sanggup menghadapi rasa sakit yang timbul dari perasaan ini, dan bukan karna aku menyerah dengan tujuanku untuk bisa sama kamu.  Lagipula, ketika sebuah ikatan terlepas, tidak ada yang pernah benar-benar selesai, apalagi yang berkaitan dengan kasih sayang. Hal itu pula yang mengikutsertakan perasaan menjadi bagian yang kekal, sesuatu yang tidak akan pindah tempat walau aku pergi sejauh mungkin. Dan cerita ini harusnya masih punya perjalanan panjang. Tapi cerita yang dimulai indah itu sudah kehabisan petualangan. Sebab tokoh utamanya lebih memilih pergi di cerita sebelumnya. Pilihannya hanya dua,  Membiarkan cerita ini menggantung, atau mengakhirinya begitu saja. Sungguh pilihan yang sulit. Dan tentang rasa sakit yang sering kamu jadikan hadiah itu, sebenernya sudah tidak lagi jadi masalah. Karna untuk bisa bersamamu, hal-hal seperti itu telah menyatu ...

i wished..

I told myself i didn't miss u, And i believe myself for a while. But i knew when i was laying awake at 3 am tears running down my face. I knew in that moment that somewhere deep inside of me. I wished u were still mine.

kamu maunya pergi?

Entah mana yang lebih menyakitkan, sama kamu atau gak sama kamu.. Entah mana yang lebih sulit, berpisah atau meneruskan perjalanan yang sudah kehilangan arah? Entah mana yang lebih menyedihkan, sendiri atau berdua denganmu yang tidak pernah ada disini.. Cerita ini semakin hari semakin kehilangan nyawanya. Tokoh yang kuimpikan seperti sudah ingin berlari ke bab terakhir. Ia tidak pernah berharap ada di cerita ini, ia berharap aku tidak pernah menuliskannya. Aku seperti jatuh cinta pada benda mati. Pada pesawat terbang yang tidak pernah benar-benar pulang. Pada penantian panjang yang tidak ada ujungnya. Pada sebuah titik yang tidak mau dilanjutkan lagi. Pada sebuah akhir yang baru saja dimulai. Apa sebuah perasaan bisa berubah secepat itu? Apa kata kita sebenarnya tidak pernah kamu ajak dalam perjalanan ini? Kamu mau menyerah? Kamu maunya pergi? Aku enggak . .. Tapi aku akan membiarkanmu untuk pergi, untuk menyerah, untuk tidak mencoba bertahan. Kenapa?  Kenapa aku melakukan ini pad...

Aneh banget kita pisah gitu aja ya..

Kamu pergi terlalu lama. Gak mudah buat aku, harusnya kamu tau itu.. Karna semua baik-baik aja tapi kamu memilih menghilang. Aku gak ngerti.. Waktu itu kamu berhasil buat aku bingung. Aku bingung, kamu beneran pergi apa cuma bercanda? Karna memang gaada yang salah.. Waktu itu, kata kita jauh sekali dari pisah . Semua terlihat sesuai rencana. Kayanya aneh banget ya kita pisah gitu aja.... Kaya cerita yang dikemas buruk padahal dimulai dengan begitu rapi, sesuai kerangka yang udah direncanain. Kamu hilang gitu aja.  Kaya didalam cerita ini tokoh pentingnya bukan kamu, padahal kalo gaada kamu cerita ini gaakan jalan. Kaya bangunan yang dibangun sesuai takaran tapi gagal. Karna ditengah perjalanan kamu memilih menghancurkan pondasi awal yang harusnya bisa jadi bangunan megah. Entah apa, entah kenapa.. Dulu waktu kamu pergi aku berharap kamu kembali buat jelasin sama aku semua hal yang buat aku bingung. Karna kamu harus tau gaenak banget ditinggal dengan pertanyaan-pertanyaan yang haru...

Ia (pernah) menyayangimu..

Ia pernah menyayangimu. Ya, ia benar menyayangimu Tapi tidak seperti dulu, Dulu.... Ketika ia masih mengorbankan seluruh waktunya untuk menunggumu. Ketika harapan-harapannya menutupi banyak sedih yang menghujaninya. Ketika ia selalu memaklumi kesalahan-kesalahanmu yang selalu sama. Karna ia percaya bahwa kepergianmu bukanlah akhir cerita yang dia bayangkan. Ketika pada akhirnya, ia cuma ingin dihargai sedikit dari perasaannya. Tidak perlu dibalas dengan peluk, dengan rasa yang sama atau dengan kepulangan. Tapi cuma dengan kamu anggap ada . Ya, ia pernah menyayangimu. Walau sudah banyak kesempatan yang tidak ia hiraukan, karna ia maunya cuma kamu. Dan kamu baru mengetahuinya sekarang, ketika ia sudah jauh. Ia sudah pergi jauh bersama kenangan yang berjalan dibelakang. Seperti bayang-bayang yang tidak kelihatan, padahal tidak pernah berhenti mengejarnya. Ia pergi jauh bersama sisa perasaan yang sudah ia berikan semua untukmu. Ia pergi jauh bersama sebagian dari dirinya yang akan selalu a...

karna tidak semua perasaan harus bersama pemiliknya..

Kita hidup pasti berjalan seiring dengan waktu, Dan bila bicara tentang waktu, kayanya kamu yang lebih ngerti Ada waktunya ketika aku bertemu denganmu Ada waktunya ketika tumbuh perasaan baru untuk pertama kalinya muncul di hidupku. Ada waktunya ketika aku sadar bahwa perasaan ini memang lebih baik kusimpan saja, Karna aku mengerti bahwa tidak semua perasaan harus bersama dengan pemiliknya. Ada waktunya ketika aku menunggu kamu menyadari keberadaanku untuk sekedar menyapa hai aku disini. Hal kecil yang nyatanya gak mudah kamu wujudkan. Ada waktunya aku berpikir bahwa mungkin akan datang waktu ketika aku harus berhenti dengan waktu yang sudah berlalu Dengan harapan semua yang sudah berlalu bisa jadi doa di masa depan. Tapi waktu berjalan.. Aku mungkin bisa, Hatiku mungkin sanggup tapi tidak dengan hidupku. Aku sudah terlalu banyak memberimu kesempatan, Bahkan kesempatan untuk mematahkan hatiku satu-satunya. Dan kayanya sudah ya? Sudah cukup. Bahkan cerita kita selesai sebelum semuanya d...

unknow tittle.

Kau hempas semua Rasa yang tercipta untukku "Jangan ngejar-ngejar gue lagi bisa kan? Gue tuh udah ilfeel sama elo..." "Gue bukan diri gue yg lo kenal. Gue udah beda dari yang dulu.." "Gue udah nggak sayang sama lo. Perasaan gue udh nggak buat elo lagi..." "Gue bahkan udah gamau bucin kaya dulu lagi..." Tanpa pernah melihat Betapa ku mencoba Jadi yang terbaik Untuk dirimu Padahal semua yang aku lakukan hanya untuk kamu seorang.  Yang aku lakukan semata-mata untuk tetep terlihat oleh kamu. Aku bahkan ingin jadi yang terbaik dibanding yang lainnya, tapi aku tetap gak terlihat... Aku bahkan mengenal banyak hal baru darimu. Tapi sayangnya, akupun harus mengenal patah hati darimu juga.    Tertanda, -I wished u were still mine-

teruntuk ibu..

Bu, terimakasih telah memberikan tempat ternyaman selama sembilan bulan. Terimakasih sudah menjagaku selama itu. Terimakasih untuk kasih sayang mu selama aku didalam kandungan. Bu, maaf kalo selama ini aku belum memberikan apapun yg membuatmu bangga kepadaku. Maaf kalo selama aku hidup, aku selalu membuatmu kecewa diatas sana. Bu, tahukah kamu? Aku selalu berandai-andai bagaimana rasanya memiliki seorang ibu. Aku selalu memimpikan bagaimana rasanya memeluk seorang ibu. Aku selalu mendambakanmu bisa menemaniku seumur hidupku. Bu tahukah kamu? Setiap aku bersedih, aku selalu merindukanmu. Setiap malam aku selalu ingin tertidur dipelukanmu. Setiap pagi aku berkhayal kalau engkau bisa membuatkanku sarapan. Setiap kenaikan kelas aku selalu ingin seperti yang lain, ingin seorang ibu mengambilkan rapotku. sewaktu wisuda aku ingin engkau menyaksikan ku. Aku ingin menjalani hidup seperti teman-temanku. Mempunyai ibu yang bisa memanjakan, bisa diajak curhat, memeluk ketika aku menangis. Bu... Ak...

Pernah merasakannya?

Hidup gak melulu diatas kok, roda kan berputar. Tuhan juga adil. Gak selamanya kita ngerasain bahagiaaa terus. Dan gak selamanya kita ngerasain sengsara.  Setiap yang hidup punya cobaannya masing-masing. Tergantung gimana kita menghadapinya. Ada yang baru dikasih cobaan sekali tapi ngeluhnya berkali-kali. Ada yang dikasih cobaan gak habis-habis tapi gapernah keliatan ngeluh. Setiap orang pasti beda reaksi begitu menghadapi masalahnya sendiri. Setiap orang pasti pernah merasakannya. Banyak orang yang dititik paling bawah sampe mereka menyalahkan diri sendiri dan lingkungan sekitar. Kaya seakan-akan dunia runtuh seketika dan dunia seakan-akan menjauh dari mereka. Untuk ukuran orang yang gapunya siapa-siapa dihidup mereka pasti berat menghadapinya. Untuk orang yang gapernah merasakan arti hidup sesungguhnya pasti lelah ngehadapinnya. Buat kalian yang sempet menyalahkan diri sendiri, gue pribadi memaklumi nya kok. Karna gue pernah merasakan yang kalian rasakan. Bahkan ada y...

kesempatan kedua selalu ada?

"Karena kesempatan kedua hanya untuk orang yang pantas mendapatkannya.." Jadi kalo aku melakukan kesalahan, kamu juga nggak akan memberikanku kesempatan kedua? Padahal kamu bakalan tau aku layak dapat kesempatan kedua atau nggak kalau kamu memberikan kesempatan itu. Padahal kamu gaakan terluka kalau kamu memberikan kesempatan itu. Mungkin aku yang terluka kalo kamu memberikannya. Kamu tau karna apa? Sebenernya kesempatan kedua selalu ada. Tapi rasa yang ada tidak akan sama seperti yang pertama. Memang, sebuah salah bisa selalu bisa dimaafkan. Tetapi tentang bisa lupa kecewanya itu nggak janji. Untuk baris terakhir mungkin kamu mengalaminya.  Dan aku selalu berusaha keras untuk mendapatkan kesempatan itu dari kamu.

Perihal kita yang usai

Mungkin kisah kita memang usai tp perasaanku untukmu sepenuhnya belum usai. Maaf karna aku terlalu lancang mencintaimu dengan sebegitu besarnya. Maaf karna hadirmu masih begitu nyata untukku. Maaf karna aku begitu mengecewakanmu. Kamu tau? Mungkin rasa ini belum sepenuhnya usai.  Rasa ini msh ditempatnya semula. Rasa yang masih tersimpan rapi. Rasa yang mungkin hanya kamu yg memilikinya. Tertanda, -Aku yang menyayangimu-

Apa yg berbeda?

Januari 2020 Tahun yang benar-benar terasa berbeda dari tahun sebelumnya. Mungkin tahun lalu aku masih bersama kamu. Tapi tidak dengan tahun ini, tahun ini kamu tidak bersamaku. Kamu tau apa yg membuat semuanya tampak beda? Tahun lalu kehadiran kamu terasa pekat di sisiku. Tahun ini kehadiranmu hanya sebatas bayang-bayang lalu yang semu. Kamu tau? Aku bahkan lebih merindukanmu dibandingkan malam yg merindukan bulan. Kamu tau? Kehadiran kamu memang sebentar tetapi begitu bermakna untukku. Kamu yang kulihat sebelum tidur dan kamu juga yg kulihat setelah bangun. Hari-hariku begitu indah dengan kehadiranmu. Sampai suatu hari semua berubah salam sekejap mata. Tertanda, -Aku yg begitu merindukanmu-